Salam,
Aku Sembelit
Apakah itu
Pada hujung lubang duburku
Ada sesuatu
di situ
membuat ku pilu
Tatkala ku meneran,
ia tidak berganjakan
Pabila aku tidak di jamban,
ia menekan-nekan....inginkan kebebasan.
Yang lama, tidak berganjak
Kekudanya kukuh di duburku,
sedia berpencak.
Yang baru, bertambahan di puncak
tak sabar untuk bergerak
letih bersorak....pruuuuuuuuttt
letih berteriak....preeeeeeettttt
Namuh yang lama , kekal pak pacak
Teguh di duburku, fikirnya lantak
Begitulah juga sembelit di benak ku,
Ideaku banyak untuk merapu,
Tapi I tau I ni banyak peminat I cakap sama U (perasan)
Namun banyak jugak musuh yang berfikiran melulu,
Maka harus aku memilih bulu,
kerna anonymous ku menunggu
Ingin menjadikan ku
dari segempak ikan yu , menjadi sehampes ikan puyu.
Cukuplah di situ
Untukmu,
Fuck You
Menulis sambil di kekang,
Umpama tiada telur di celah kangkang,
Zakarnya ada, bebolanya kurang
Blognya wujud, tapi isinya sumbang,
Hayatnya takkan panjang,
Nyawanya tak ke petang
Mungkin kejantananku seperti koboi
Mungkin aku selayaknya berada di Tampoi
Tak pon mukaku wajib di tomoi
Namun,
Inginku menulis sempoi
Bukan seperti blogger gay boy
Blog ini seperti asam boi
Sangat masam,
Sangat masin,
Tapi sedapnya amboi!
Sekarang...
Kedai ku di boikot, aku takkan suram,
Sudah ku di ugut, aku takkan kelam,
Adat pejuang, di caci di hentam
Kepada penyokong,
Kepada pembangkang,
Keduanya ku ucapkan welkam.
Sekian, makasih dan wassalam
Rabu, 17 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Aku Sembelit”
Posting Komentar